Some Cool Pics
Mirabilis Jalapa (Bunga Pukul Empat) -- smells nice
--Friends forever--
n_n
--Friends--
Sedikit Cerita di Akhir Bulan Oktober
Seperti yang sudah kuceritakan di posting sebelumnya, beberapa minggu kemarin adalah saat-saat yang sulit bagiku yang meski tahu ada orang di luar sana yang peduli padaku, tapi tetap saja merasa tak banyak hal yang dapat diperbaiki dengan semua ini.
Orientasi hidup yang mulai bergeser; bukan lagi sekedar cinta, tetapi lebih pada kehidupan. Aku yang sudah mulai memasuki masa 'peralihan' ini takkan lagi memandang 'cinta' sebagai sebuah hal yang harus dicari.
Setelah berbagai pengalaman yang bisa dibilang sebenarnya tak terlalu bagus; hidup tak pernah sama lagi bagiku.
Beberapa waktu lalu, aku membaca sebuah karya Chairil Anwar;
PEMBERIAN TAHU
Bukan maksudku mau berbagi nasib,
nasib adalah kesunyian masing-masing.
Kupilih kau dari yang banyak, tapi
sebentar kita sudah dalam sepi lagi terjaring.
Aku pernah ingin benar padamu,
Di malam raya, menjadi kanak-kanak kembali,
Kita berpeluk cium tidak jemu,
Rasa tak sanggup kau kulepaskan.
Jangan satukan hidupmu dengan hidupku,
Aku memang tidak bisa lama bersama
Ini juga kutulis di kapal, di laut tak bernama!
*Terima kasih kepada beberapa orang yang kusayangi,
yang telah 'berbaik hati' menghancurkan semua mimpi yang kumiliki
yang sayangnya kini telah bangkit kembali,.
Buat Kalian, temen2 terbaikku di atas bumi
3:40 PM | Labels: Confession
Setelah berminggu-minggu terkena virus bete ga' jelas, akhirnya aku berhasil bangkit. Terima kasih kepada kalian, sahabat-sahabatku yang meski kadang menyebalkan (>.<"), berhasil menyadarkanku bahwa aku adalah seorang yang beruntung, yang ga' semestinya terus ngeluhin masalah gak jelas.
Well, a bit sentimentil n_n
tapi bener lho,. Kalian selalu bisa bantu aku (meski mungkin kalian ga' sadar)
makasih udah jadi penopang yang baik, kawan yang selalu ada buat dengerin keluhan-keluhan aku yang kadang Geje,. n_n
Mungkin kalian ketawa baca tulisan ini, tapi ini beneran,
kalo' pinjem istilahnya om Fajri;
Tulisan ini saya buat dalam keadaan sadar, sehat wal'afiat, tanpa paksaan dari pihak manapun.
Deep inside my heart, I'd like to thank you for being such good friends, brothers and sisters!
*Sedikit hal lebay yang terlintas di kepala, setelah 3 minggu penuh tugas,
penghianatan, sakit hati dan rasa kecewa.
Kutulis untuk diriku sendiri, di masa tergelap hidup ini
ga berdaya,. lemah,. ga berarti ga bisa lakuin apa-apa..
ga percaya, kurang keyakinan? bahkan orang paling kuat sekalipun pasti pernah kehilangan tujuan, tapi justru saat itulah yang jadi parameter kekuatan manusia,.
dia yang berhasil menumbuhkan harapan, menyelamatkan mimpi, dan tetap percaya pada masa depanlah yang kan mampu jalani hidup dengan kepala tegak,.
sedangkan mereka yang kalah, menundukkan kepala-lah satu-satunya pilihan yang tersedia
Buat kamu,.
Jangan pernah tanya kenapa aku memilihmu,
karena jujur akupun tak tahu
jangan ragukan cintaku untukmu
karena tak ada yang lain di hatiku
Jangan usik keberadaanku disisimu
karena bagiku
saat terindah adalah ketika berdiri disampingmu
Izinkan aku menjagamu
dalam sepinya hati
ditengah teriknya siang
dan dinginnya malam
satu janjiku padamu
takkan kubiarkan sedetikpun kesedihan menyentuhmu
Semangat baru!
Kembali pada rutinitas
bangun tidur - kuliah - bikin tugas - tidur
huft,
semester 3 nampak melelahkan,. >.<"
sedikit menghibur diri dengan berkecimpung di kegiatan kemahasiswaan, and It works!
huft
Be an organizatorist, still means that I have to be the best student!
hoho,. it needs extra hard work, dicipline, but I'm tryin!
Sedikit terinspirasi dari kesederhanaan seorang Gingin ginanjar,.
Though he's a bit study-oriented, his so humble,.
--at least I'm learning how to be more organized--
haha
Dunno what to say
Dia yang kini ada isi sepinya hari
Dan kini kutemukan dirinya, peri bersayap perak yang terbuang ke bumi
Ditengah tumpukan salju yang bekukan setengah bagian hati
Di sela-sela kepedihan, rasa sakit dan harapan yang hampir berkarat
Diujung keputus asaan dan ketidakpercayaan
Dalam kemarahan pada takdir yang seolah tak pernah puas permainkan diri..
Kini padanya sekali lagi kan kucoba percayakan hati ini